Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Lokasi Investasi Properti Strategis

5 Lokasi Investasi Properti Strategis - Berinvestasi pada tanah bisa disebut juga terkait dengan bisnis properti. Bedanya hanya pada objeknya. Tanah baru sebatas lahan tanpa ada bangunan di atasnya. Beda sama properti yang sudah menjadi satu antara tanah dan bangunan.

Sebelum berminat mengembangbiakkan duit lewat berinvestasi tanah, ada baiknya kenali dulu jenis-jenis tanah untuk investasi. Setidaknya bisa menjadi patokan dalam membeli tanah.

Tanah yang  belum berprospek pembangunan

Jenis tanah ini belum masuk dalam rencana tata ruang yang spesifik. Misalnya saja, apakah untuk kawasan industri atau pemukiman. Maka itu membeli tanah jenis ini sifatnya spekulatif, tapi harganya lebih miring.

Jika prediksi tepat maka di kawasan itu dibangun permukiman, pusat industri, dilewati jalan, atau pembangunan infrastruktur. Dan otomatis maka harga tanah merangkak naik. Begitu pun sebaliknya jika prediksi meleset. Harga tanah bakalan tetap statis.

Tanah yang berada di lokasi strategis

Biasanya lokasinya dekat dengan pusat kota, ada akses jalan raya, sudah terbangun infrastruktur, tersedia fasilitas umum dan sosial. Harganya pasti mahal dibanding tanah yang belum ada prospek pembangunan. Artinya menanamkan tanah di lokasi strategis butuh modal yang besar.

Tanah ideal

Maksudnya tanah ideal adalah dari luasannya. Maksudnya, ada rumus ideal dalam menentukan bentuk tanah yang ideal. Kebanyakan patokannya adalah lebar tanah di kisaran 40-75 persen.

Konkretnya, tanah ideal itu yang berukuran 12X20 meter persegi, 8X18 meter persegi, 12X20 meter persegi, dan lain-lain. Tanah dengan ukuran itu sempurna untuk didirikan bangunan. Lebih-lebih jika bentuk tanahnya trapesium yang banyak dicari orang.

Patokan tambahan

Ada unsur lainnya yang menjad patokan dalam memilih lokasi tanah yang bagus. Sebut saja kemiringan tanah, kepadatan tanah, lingkungan sekitar, dan sebagainya.

Perhatikan juga kontur lahan dan lingkungan sekitar.

Pertimbangan tipe tanah kavling

Setelah tahu patokan dalam memilih tanah, pertimbangan lainnya adalah melihat tipe tanah kavling yang sesuai dengan letak dan posisinya terhadap lingkungan sekitar. Dalam buku “Menjadi Kaya melalui Properti” karya pengamat properti Panangian Simanungkalit, dibeberkan enam tipe tanah kavling.

1. Tipe kuldesak. Tipe kavling ini lokasinya di ujung jalan buntu. Sedangkan ke bagian belakang makin melebar. Terbilang cocok dibangun rumah tinggal meski nilai minusnya adalah area depannya sempit untuk lahan parkir.

2. Tipe interior lot. Tipe tanah kavling ini berada di tengah-tengah perumahan. Minusnya hanya memiliki satu pandang ke depan saja tapi bagus dari segi keamanan.

3. Tipe corner lot. Sebutan lainnya adalah tanah hook atau di sudut. Lantaran di sudut, biasanya ada kelebihan tanah. Biasanya tipe kavling tanah ini banyak dimanfaatkan untuk bangunan komersial karena muka bangunan lebih luas.

4. Tipe intersection lot. Disebut juga sebagai tipe tanah tusuk sate. Nilai plusnya ada di pandanganya yang luas tapi dinilai kurang aman dari segi keamanan.

5. Tipe key lot. Tanah tipe ini berlokasi di tengah-tengah yang mengunci bangunan di sekelilingnya. Nilai lebihnya ada pada bentuknya yang memanjang ke belakang dengan area parkir yang  luas.

6. Tipe flag lot. Dari istilahnya bisa ditebak bentuknya seperi bendera. Mirip huruf L. tipe kavling ini tak cocok didirikan bangunan komersial.

Setelah tahu patokan apa saja yang menjadi pertimbangan, sekarang saatnya berburu lokasi tanah dengan harga terbaik. Terbaik di sini pengertiannya lebih miring. Paling rasional mengincar lokasi tanah di pinggiran Jakarta.

Memaksakan incar tanah di Jakarta mesti punya modal supergede. Sebut saja harga tanah di kawasan Kebon Jeruk dan Puri di Jakarta Barat sudah menembus Rp 35 juta per meter persegi. Lebih-lebih di kawasan Karet, Jakarta Pusat, yang menyentuh Rp 50 juta per meter persegi.

Lokasi tanah di pinggiran Jakarta pun juga menarik sebagai investasi. Sudah pasti harga tanah di sekitaran Jabodetabek bakal merangkak naik dengan persentase kenaikan yang bervariasi. Ada empat alasannya, yaitu sudah terbangunnya jalan tol dan kereta api, ada hypermart, ada saran pendidikan, dan adanya rumah sakit besar.

Cermati dan ikuti pembangunan infrastruktur di sebuah kota. Contohnya,  pembangunan Jakarta Outer Ring Roads atau JORR (Jalan Lingkar Luar Jakarta), jalur Mass Rapid Transit (MRT), monorel, dan jalan layang,” saran Ferry Salanto, Associate Director Research Colliers International Indonesia.

Berikut ini lima lokasi investasi tanah yang bisa direkomendasikan dengan harganya yang masih terjangkau tapi berpotensi bagus di masa depan.

1. Bintaro

Beroperasinya jalan tol JORR W2 ikut mendongkrak harga tanah di kawasan Bintaro Jaya. Kehadiran properti kelas atas turut membuat kawasan ini menjadi magnet investasi.

Rata-rata harga tanah di kawasan ini sudah menyentuh angka Rp 8 juta –Rp 18 juta per meter persegi dengan potensi pertumbuhan  antara 10% sampai 30% tahun depan.

 
Kamu bisa  mempelajari rumah di bintaro, kalau kamu mau berinvestasi properti di bintaro.



2. Bumi Serpong Damai (BSD)

BSD sudah pasti jadi incaran banyak orang. Harga tanah di kawasan ini naik empat kali lipat dalam enam tahun. Bandingkan saja saat tahun 2008 rerata harga tanah di kisaran Rp 3,5 juta per meter persegi, sekarang hampir 12,8 juta per meter persegi.

Sekretaris Perusahaan BSD, Hermawan Wijaya, menyebut lonjakan tanah itu akibat tingginya pembangunan properti.

3. Depok

Depok dinilai masih menjadi lokasi yang berprospek di masa depan. Beberapa lokasi tanah di Depok terbilang terjangkau. Meski begitu, kenaikannya sulit menandingi kawasan Tangerang Selatan, Bintaro, maupun BSD.

Justru tersedianya fasilitas Commuter Line/KRL tidak mampu mendongkrak harga tanah secara signifikan. Kenapa? Karena transportasi itu identik dengan kelas menengah ke bawah.

National Director Head of Strategic Jones Lang Lasalle, Vivin Harsanto mengungkapkan harga tanah di Depok mencapai Rp 3 juta-Rp 5 juta per meter persegi dan diprediksi naik sampai 50 persen tergantung dari pengembanganya.

4. Bogor

Kawasan Sentul, Bogor, menjadi lokasi yang diperebutkan lantaran adanya pembangunan jalur Puncak II dari Sentul sampai Cianjur, Jawa Barat. Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda memprediksi harga tanah di kawasan itu bakal naik dua kali lipat.

Dia menyebut harga tanah di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sudah mencapai Rp 5-8 juta per meter persegi. Artinya jika naik 100%, maka harganya menjadi Rp 10-16 juta per meter persegi dalam beberapa tahun ke depan.

5. Bekasi

Tanah di Bekasi bisa jadi pilihan. Data Cushman & Wakefield yang dirilis tahun lalu membeberkan harga tanah di beberapa lokasi per meter persegi.

-Grand Wisata kisaran harga RP 5,4-6,3 juta
-Kota Deltamas kisaran harga Rp 3,5 juta
-Kota Harapan Indah kisaran harga Rp 4,5-8 juta
-Kota Jababeka kisaran harga RP 4,5-7 juta
-Lippo Cikarang kisaran harga Rp 4,8-7 juta
-Summarecon Bekasi kisaran harga Rp 9 juta.

Makin jelas kalau kenaikan harga tanah di pinggiran Jakarta menjadi ikon baru dalam dunia investasi. Bahkan bisa dikatakan pertumbuhan harga tanah sudah menandingi obligasi yang diterbitkan swasta yang rata-rata menawarkan return maksimal 15 persen per tahun. Apalagi tanah selalu punya sifat yang akan terus naik seiring bertambahnya waktu.
(Berita Properti untuk Properti Indonesia)

Promotion: Rumah di Bintaro, Casa Bellevue Bintaro, rumah bangun cepat, nhome propertindo

Posting Komentar untuk "5 Lokasi Investasi Properti Strategis"