DAMPAK COVID 19 TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN DI INDONESIA
DAMPAK COVID 19 TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN DI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
Covid-2019 adalah pneumonia yang muncul di Wuhan Cina pada sejak akhir Desember 2019, dan Meluas. Berdampak adanya langkah-langkah isolasi yang ketat, dalam sekolah, perguruan tinggi, dan universitas di seluruh negeri. Pandemi COVID-19 telah mengejutkan masyarakat global dengan ditandai konsekuensi sosial dan psikologis,1 secara meluas di hampir seluruh negara di dunia. Kondisi ini berdampak terhadap psikologis pada masyarakat umum, pasien, staf medis, orang dewasa, anak-anak, dan yang lebih tua.2 Kondisi ini juga memicu munculnya reaksi negatif di tengah-tengah penyebaran COVID-19 terhadap gangguan dalam hidup yang ditimbulkan oleh rasisme dan adanya target rasisme selama COVID-19 terhadap komunitas Asia Timur yang ditentang oleh masyarakat umum. Beberapa analisis informasi secara linguistic diantaranya yang berkaitan dengan emosi, kebencian, dan tindakan anti rasisme telah mulai dilakukan. COVID-19 yang menyebabkan kegemparan secara global merupakan penyakit yang mudah menular dengan masa inkubasi selama 14 hari yang disebabkan oleh Sars-Cov-2 (Sindrom Pernafasan Akut Parah Coronavirus 2).3 Pencegahan epidemi secara komprehensif mulai ditingkatkan sekaligus sebagai pertanda bahwa sebenarnya keprihatinan universal telah dimulai dan diberlakukan secara meluas, karena
jumlah pasien COVID-19 meningkat secara dramatis, hal ini terjadi karena ratusan juta orang bepergian ke berbagai tempat. Awalnya penyebaran COVID-19 telah diremehkan hingga akhirnya Komisi Kesehatan internasional4 mengkategorikannya secara resmi sebagai penyakit menular tipe B dan menetapkan keputusan untuk memerangi penyakit ini.
Berdasarkan teori dan kenyataan yang ada maka keadaan darurat kesehatan masyarakat memunculkan banyak sekali emosi negatif yang simpang siur serta mempengaruhi pola pikir serta penilaian kognitif. Sifat Emosi negatif ini yang kemudian menjauhkan orang dari patogen potensial ketika hal tersebut merujuk pada suatu penyakit tertentu (umumnya menakutkan), padahal emosi negatif jangka panjang bisa melemahkan fungsi kekebalan tubuh manusia dan merusak keseimbangan mekanisme fisiologis normal seseorang. Pemerintah di Indonesia, mengeluarkan beberapa kebijakan terkait wabah COVID-19, diantaranya adalah larangan orang berkumpul dan melakukan kegiatan di luar rumah dan di beberapa daerah cenderung ketat, anjuran tinggal di rumah, beribadah di rumah, bekerja dari rumah, dan belajar dari rumah, hal ini menghindarkan meluasknya efek virus yang menginfeksi melalui kontak fisik, udara dan menjaga jarak jarak fisik sekitar 1,5 meter.
Di Indonesia sejak wabah pandemi yang disebabkan oleh virus Corona, pemerintah mencegah penyebarannya salah satunya adalah dengan intruksi kemetrian agama agar menutup masjid-masjid dan melarang masyarakat untuk melaksanakan sholat berjama’ah. Kemtrisn agama indonesia juga mengintruksikan agak semua masjid yang berada dibawah naungan pemerintah harus mengikuti protokol kesehatan yaitu dengan menyediakan sabun cuci tangan, harus memakai masker, jaga jarak dan lain
sebagainya. Ini sudah menjadi peraturan yang di tetapkan oleh kementrian agama repoblik indonesia. Tidak sedikit masjid yang tidak melakukan sholat berjema’ah diantaranya masjid Istiqlal jakarta dan juga ratusan masjid yang berada dalam naungan pemerintah indonesia.
Virus corona telah menyebabkan banyak sekali ketidak adilan dalam sistem keagamaan. Bukan hanya agama islam saja yang merasa dirugikan, agama- agama yang lain juga terkena dampak yang dirugikan. Dalam agama islam jelas banyak sekali kontoversial, beda pendapat bahkan sudah menyelewengkan aturan yang di buat oleh Nabi Muhammad Saw. Kegiatan beribadah ini tidak bisa berhenti dalam kehidupan manusia, beribadah adalah suatu hal wajib dilakukan oleh manusia meurut kepercayaannya masing-masing, oleh karena itu masyarakat harus paham tentang aturan beribadah baik yang di intruksikan oleh kementrian agama maupun pemahaman yang di intruksikan oleh agama masing-masing.
Bagi masyarakat yang notabennya umat islam sangat merasakan dampak virus corona ini. Dampaknya menjadi terasa ketika kementrian agama mengeluarkan intruksi tidak boleh melakukan sholat berjamaah di masjid dn juga menjaga jarak dalam shaf sholat, ini menjadi pukulan psikologi pada masyarakat yang menganut umat islam pada umumnya. Dengan dampak ini bisa saja terjadi kurangnya semangat atau kurang khusuk masyarakat untuk melakukan ibadah-ibadah sehari-seharinya. Penutupan sarana ibadah juga menjadi kontoversial dalam kalangan umat beragama, oleh sebab itu banyak yang akan menjadi kerugian dalam hal ini, dan juga bisa-bisa memicu perpecahan antar umat agama bahkan perpecahan dalam bernegara.
BAB II
PEMBAHASAN
istilah ibadah dalam perjanjian lama memiliki beberapa makna menurut cristimoty berasal dari kata shahah yang memiliki arti menekan, menyembah makna ibadah ini bukan hanya diartikan sebagai bentuk sikap dan tindakan secara fisik yang tunduk dan menyembah Allah. dimana dituliskan dalam perjanjian baru bahwa ibadah merupakan sebuah pelayanan yang dipersembahkan kepada Allah yang tidak hanya dibatasi hanya satu ibadah dibait Allah tetapi dimana pun kita berada kita harus beribadah kepada Tuhan dan ibadah juga merupakan pelayanan pada sesame kita (matius 5:23,luk10:25,yoh 4:20-24 yak 1:27). dimana pandemic covid19 berdampak dan pandangan alkitab tentang strategi ibadah dirumah yang ditemukan pada masa pandemic sekarang ini. secara historis dan hubungan dengan “rumah ibadah” berubagh-rubah dan mengalami perkembangan sesuai dengan konteks keberadaan bangsa Israel. dalam perjanjian baru ibadah dimaknai ibadah dimaknai sebagai pernyataan diri Allah kepada manusia melalui Yesus kristus kemudia manusia menghadapinya melalui sikap dan tidakan dalam kehidupan orang Kristen sehari-hari. dimana ibadah merupakan salah satu hal yang dilakukan orang percaya dalam melayani dan memuliakan Tuhan. ibadah adalah sebuah partisipasi orang Kristen untuk memberikan kehidupan sepenuhnya kepada Allah dimana bentuk ibadah selama adanya pandemic (covid19) dilaksanakan disetiap rumah-rumah sendiri.
pandemi covid19 (virus corona) yang berdampak kepada munculnya keputusan beribadah dirumah ini harus ditanggapi dengan respons yang positif. ssebagaimana
ketika orang beribadah dirumah tidak dibatasi oleh fisik ruang waktu dll. seperti yang dikatakan didalam Alkitab bahwa beribadah adalah kehidupan dan hubungan manusia itu dengan Allah dalam satu sikap yang tunduk dan menyembah dia. Ditengah-tengah- tengah covid19 yang seharusnya menjadi pergumulan bersama dalam setiap kehidupan orang Kristen. gereja menghidupkan konsep ibadah yang sejati dalam kerangka berfikir dan membangun kepedulian kepada sesama kita sebagai orang Kristen yang percaya kepada Tuhan. ibadah dirumah selama pandemic covid19 adalah upaya gereja untuk Turut serta mewujudkan kerajaan Allah dimuka bumi.
A. Makna Ibadah dan disiplin Rohani
Makna ibadah merupakan perjumpaan manusia dengan Allah dan persekutuan melalui umatya dimana Yesus kristus sangat mengentarkan hati dan mampu mengubaahkan kehidupan kita selaku orang percaya kepada Tuhan serta menyelamatkan kita dari maut yang akan memmbinasakan kehidupan likita seperti covid19(virus corona). sebab ibadah bukanya hanya ketika kita mendengar kotbah dari setiap pendeta atau menyanyikan lagu-lagu rohani tetapi sebuah perjumpaan dengan Yesus Kristus. Dari uraian diatas kita menyadari bahwa ibadah melahirkan kedisiplinan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. maka dari itu dengan adanya covid19 bukanlah suatu penghalang untuk tidak beribadah kepada tuhan tetapi kita sebagai orang kristen harus membangkitkan semangat untuk selalu taat dalam beribadah kepada Tuhan.
B. Pengaruh virus corona terhadap kehidupan beragama umat manusia
Agama islam, masjidil haram Mekah menjadi pusat peradaban umat islam diseluruh dunia, tidak sedikit umat manusia khususnya yang beragama islam yang berkunjunga kesana untuk melakukan ibadah umrah dan haji. Akan tetapi jumlah yang sangat besar itu sekarang menurun drastis karena dampak virus corona yang terjadi pada saat sekarang ini. Orang-orang sangat merasa sedih dengan kejadian ini karena mereka sangat ingin sekali mengunjungi tanah suci mekah tersebut. Di indonesia juga demikian, masyarakat indonesia tidak diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah umrah dan haji ke tanah suci mekah. Banyak juga yang khawatir seandainya virus ini terjadi hingga puluhan tahun apa yang akan terjadi ?
Bagi umat muslim diindonesia tidak hanya larangan ke tanah suci saja yang membuat umat muslim diindonesia merasa sedih dan takut, umat muslim di indonesia juga dikhawatirkan dengan penutupan masjid-masjid yang ada di indonesia. Seperti yang kita liahat pada saat sekarang ini, dengan covid 19 yang terus bertambah diindonesia, pemerintah dalam hal ini di bawah naungan kementrian agama indonesia sudah mengeluarkan aturan bahkan Perment untuk penertipan sholat berjemaah. Masyarakat akan merasa tidak puas atau tidak senang dengan aturan ini, mengapa? Karena dalam agama islam hidup dan mati sudah diataur oleh Allah Swt. Sedangkan virus covid 19 ini hanya manusia yang membuat dan mengobatinya. Inilah yang menjadi permasalahan di tengah- tengah masyarakat, masyarakat lebih banyak menolak peraturan pemerintah tersebut dari pada melakukannya. Seorang muazin masjid mengatakan bahwa peraturan seperti itu sebaik di pertimbangkan lagi jangan sampai syariat-syariat islam di hilangkan atau diaganti dengan yang tidak pantas. Muazin
tersebut juga bersedih hati dengan tidak diperolehkan masyarakat datang ke masjid untuk melaksanakan sholat berjemaah, akan tetapi ada satu hal yang ridak akan pernah bisa mengentikan umat islam itu ialah akan selalu mengumandangkan azan pada setiap waktu sholat sudah masuk. Jadi dalam agama islam ini, banyak sekali yang terganggu dengan adanya covid 19 dalam hal beribadah.
Agama hindu juga sama berdampak dengan agama islam. Pura mereka tempat beribadah juga di tutup oleh aturan pemerintah, mereka di duruh beribadah dari rumah saja sedangkan seharusnya mereka selalu beribadah ke pura agar pahala dan doa mereka cepat di kabulkan oleh tuuhannya. Banyak juga acara-acara peringatan pada agama hindu yang terkendala oleh covid ini, kebanyakan masyarakat hindu memilih berdiam diri dirumah atau melakukan ibadah dan peringatan hari besar hindu didalam rumah saja.
Agama kristen,tidak ada yang berbeda dengan agama islam dan hindu, semua gereja-gereja di sarankan untuk tidak melakukan ibadah pada hari minggu, pendeta mereka juga mengintruksikan kepada umatnya untuk beribadah dirumah saja. Ini menjadi suatu hal yang tidak biasanya pada kaum kristen, karena setiap hari minggu mereka akan pergi kegereja utuk beribadah dan bertemu dengan umat kristen yang lainnya. Dengan adanya virus ini mereka tidak bisa lagi beribadah di gereja tidak bisa lagi bertatap muka dengan kerabat tidak bisa lagi berjabat tangan dan lain lainnya. Dalam memperingati hari besar kristen, masyarakat kristen juga merubah cara memperingatinya. Pendeta mereka menyarankan untuk memperingati cukup bersama keluarga dirumah saja. Ini akan menjadi hal tidak diinginkan oleh masyarakat kristen, karena bagi mereka hari besar kristen itu adalah hari yang ditunggu oleh sebagian besar
umat kristen itu sendiri. Maka dampak covid 19 ini sangat besar terhadap kegiatan ibadah pada agama manapun. Bisa-bisa agama itu sendiri yang merubah aturan yang dibuat oleh para tuhan penganutnya, maka seluruh petinggi-petinggi agama baik itu Ustadz, Pendeta, kiyai dll akan mencari jalan keluar terhadap permasalahan ini.
BAB III
SOLUSI DAN REKOMENDASI
Makalah yang di buat oleh penulis diatas berjudul tentang dampak covid 19 terhadap kegiatan ibadah diindonesia. Dari tulisan yang di tulis terdapat banyak masalah, dampak, dan aturan yang dikeluarka oleh pemarintah, sebagai mana kita ketahui dengan terjadi covid 19 ini bukan hanya kegiatan keagamaan saja yang terganggu, semua kegiatan juga terganggu diantaranya kegiatan pendidikan, kegiatan ekonomi, kegiatan sosial dan yang lain-lainnya. Maka dari itu kita harus mengoptimalkan segala sesuatu yang kita miliki untuk terus melakukan hal-hal positif tanpa menggangu dan merusak kegiatan yang bias kita lakukan sebelum adanya covid 19 ini.
a. Solusi
Kegiatan beribadah pada umat manusia mau tidak mau harus berjalan walaupun dunia sedang terpapar pandemi virus corona, karena beribadah pada umumnya hukumnya wajib bagi semua agama ayang ada di indonesia. Maka oleh sebab itu dari banyak permasalahan yang di bahas oleh penulis diatas maka penulis memberikan solusi terhadap masyarakat yang terkena dampak covid 19 terhadap kegiatan beribadahnya.
• Masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan baik itu selalu memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak
• Jangan pernah patah semangat untuk melakukan ibadah sesuai dengan agama masisng-masing. Jadikan pandemi covid ini sebagai tawakal kita terhadap tuhan yang maha esa.
• Seharusnya pemerintah tidak langsung menutup tempat ibadah dan melarang masyarakat untuk beribadah secara berjema’ah. Seharus harus ada sosialisi kepada masyarakat untuk pemahaman tersebut, karena ini akan menjadi suatu pertimbangan dan juga akan menjadi perdebatan ditengah-tengah masyarakat.
• Pemerintah jangan timpang tindih terhadap salah satu agama yang ada di indonesia. Contohnya jangan hanya mesjid-mesjid saja yang tidak diperbolehkan melakukan ibadah sedangkan gereja dan umata kristiani beoleh melakukan ibadah di gerejanya. hal seperti bisa memecah belah umat beragama dan juga berbangsa dan bernegara.
• Pemerintah dan msyarakat harus saling bersinergi untuk memutus rantai penularan covid 19 ini, dengan cara menjaga jarak dan tidak berkerumunan.
• Perbolehkan masyarakat untuk beribadah secara berjemaah, karena dengan beribadah ini kita akan terhindar segala penyakit. Kalau didalam islam tidak ada kekuatan yang lebih kuat dari pada kekuatan Allah Swt.
Masyarakat indonesia pada saat sekarang ini selalu berusaha dan berdoa supaya pandemi covid 19 ini cepat berakhir dan kehidupan di indonesia ini kembali normal seperti sedia kala. Bukan hanya persoalan terganggu kegiatan beribadah, semua persoalan dan kegiatan sangat terganggu dengan pandemi covid 19 ini. Maka dari itu penulis memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait dengan pemberantasan covid 19 ini. Penulis mengharapakan pemerintah dengan serius memberantas virus ini dengan cara yang jujur, transparan dan tanpa ada campur tangan politik didalamnya, karena ini semua menyangkut dengan nyawa manusia dan juga berhubungan tuhan. Seperti yang kita lihat sekarang ini pemerintah sudah melakukan
vaksin terhadap semua masyarakat indonesia ini menjadi trobosan yang sangat bangus untuk pemutuasan rantai covid 19 ini. Akan tetapi apa yang kita liahat langsung di lapangan berbantik terbalik dengan apa yang disampaikan oleh pemerintah tentang vaksin ini, sudah banyak masyarakat meninggal karena vaksin ini dan tidak sedikit juga masyarakat yang sembuh dengan vaksin ini, maka ini menjadi sebuah perdebatan dan mengahsil imajinasi dan pemikiran-pemikiran tentang vaksin ini. Maka penulis menyarankan pemerintah harus terbuka dengan asal usul vaksin, manfaat vaksin, efek samping vaksin dan proyek-proyek vaksin ini.
Dalam kegiatan beribadah penulis menyaran kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan semangat beribadah baik secara berjemaah maupun mandiri dirumah. Kalau mau beribadah secara berjemaah di masjid, gereja, kuil dan lain-lainnya maka masyarakat harus memakai masker, cuci tangan dan tidak berkerumanan. Kalau ini semua kita terapkan maka kegiatan beribadah secepatnya tidak akan terganggu lagi dan pulih seperti biasanya.
DAFTAR PUSTAKA
Nugrahenny Christimoty, Debora “ Teologi Ibadah Dan Kualitas Penyelanggaraan Ibadah:Jurnal Pendidikan Agama Kristen” Vol( 15april 2019) 2 -3
Panuntun Daniel”Misi Apologetika Kristen Online Diera Dirupsi” Jurnal Apotolos,Vol 2no 1 (2019)2
Sumarto Yonatan “Tinjauan Teologis Tentang Ibadah Bagi Pelaksanaan Misi Allah” :Jurnal Jaffray :Vol (17 April 2019)61
Stevanus Lukuhsy. Alexsander”Analisis Teologi Mengenai Ibadah Dirumah Ditengah Pandemic Covig19 Diindonesia, Vasio Del: Jurnal Teologi Kristen (Juni 2020):44
Atikah Ismah, Cegah Covid-19; 65 Kampus Pakai Metode Belajar Daring, https://mediaIndonesia.com/read/detail/296946-cegah-Covid-19-65-kampus-pakai-metode-belajar-daring, diakses pada tanggal 16 Mei 2020.
Posting Komentar untuk "DAMPAK COVID 19 TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN DI INDONESIA"