Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Strategi Sadiq Khan Atasi Krisis Rumah di London

Strategi Sadiq Khan Atasi Krisis Rumah di London - Sama dengan Jakarta sebagai acuan kota-kota di Indonesia yang sedang mengalami krisis perumahan, London sebagai ibu kota negara juga di Inggris pun mengalami krisis perumahan.

Kebutuhan rumah di kota London dapat mencapai 100.000 unit per tahun. Sementara, harga rumah terus naik. Angka terakhir pada Desember 2015 tercatat kenaikannya mencapai 9,7 persen.

Meski demikian wali kota London anyar, Sadiq Khan, telah menempatkan perumahan sebagai program utamanya pada kampanye lalu, meski banyak yang meragukan, apakah ia bakal mampu mengatasi hal ini.

Pada prakteknya, pada tahun dimana Walikota sebelumnya, Boris Johnson memimpin London, rumah yang mampu dibangun per tahun tidak lebih dari 23.840 unit. Memang sih pada periode akhir kepemimpinannya di tahun 2015, jumlah rumah yang dibangun dapat mencapai 26.860.

Ternyata untuk perumahan ini, Wali kota muslim pertama ini sudah punya jawabannya. Sadiq akan membentuk tim baru yang didedikasikan untuk mempercepat pembangunan rumah. Rumah yang akan dibangun adalah di daerah yang betul-betul membutuhkan. Oleh sebab itu, Sadiq akan mengawalinya dengan survei kebutuhan rumah di setiap daerah di London, baik itu kebutuhan perumahan untuk disewa maupun dibeli.

Saat nantinya rumah tersebut dibangun, yang menjadi prioritas utama adalah warga London. Sadiq akan menempatkan para londoners, di atas daftar penyewa maupun pembeli.

Sadiq juga memastikan bahwa sebanyak 50 persen dari total 100.000 unit yang dibangunnya, diprioritaskan sebagai rumah murah dengan harga terjangkau.

Sadiq juga berjanji akan menggunakan kekuasaannya sebagai wali kota untuk menghentikan praktek "membeli tanah dan mendiamkannya." Sebaliknya, Sadiq akan memberikan "hak kepemilikan" kepada pembeli pertama dan penyewa lokal. Sadiq juga akan mengakhiri skandal ribuan rumah yang sengaja "ditahan" untuk dijual kepada investor asing.

Untuk mendukukung programnya tersebut, Sadiq juga menyiapkan investasi lebih besar di sektor perumahan. Dia akan menggunakan anggaran 400 juta poundsterling untuk anggaran rumah murah dan mendukung dibentuknya asosiasi perumahan agar 100.000 unit rumah baru per tahun dapat diterwujud.

Juga membuat kebijakan lainnya yaitu "tanah untuk rumah." Sadiq akan menempatkan lebih banyak lahan yang dimiliki oleh BUMN untuk dikembangkan menjadi perumahan rakyat. Hal ini akan menyebabkan lebih banyak rumah yang dibangun ketimbang lahan tersebut dimanfaatkan oleh para pengembang yang selalu berorientasi profit.

Konsep berikutnya adalah konsep rumah sewa. Sadiq akan menciptakan bentuk baru dari perumahan yang terjangkau, dengan sistem sewa berdasarkan sepertiga dari pendapatan daerah rata-rata.

Sadiq berjanji akan menghindari sewa berdasarkan harga pasar. Ini merupakan bentuk baru dari kepemilikan, lebih terjangkau, dan memberikan warga penduduk kesempatan untuk menyimpan dana sebagai deposit.

Sadiq juga akan membangun sistem yang memungkinkan lembaga dan pemilik tanah untuk lebih bertanggung jawab dengan memberikan promosi jangka panjang. Sedang kepada penyewa dan pemilik tanah yang berlaku buruk, dia akan mempermalukannya melalui pengaturan skema perizinan kepemilikan yang lebih ketat. Masya allah.

(Berita Properti untuk Properti Indonesia)

Promotion: Rumah di Bintaro, Casa Bellevue Bintaro, rumah bangun cepat, nhome propertindo

Posting Komentar untuk "Strategi Sadiq Khan Atasi Krisis Rumah di London "