Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nathalia Sunaidi, Mendobrak Tradisi Dunia Properti

Nathalia Sunaidi, Mendobrak Tradisi Dunia Properti - Usaha pahlawan Nasional R.A Kartini dalam memperjuangkan emansipasi kaum hawa di Indonesia telah ‘melahirkan’ wanita-wanita hebat yang berprestasi serta berperan bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.  Salah satu dari sekian sosok hebat itu adalah Nathalia Sunaidi yang berani mendobrak tradisi di dunia properti.



Sudah menjadi sebuah tradisi bahwa dunia bisnis properti masih menjadi lahan yang didominasi oleh para lelaki. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) jumlah investor wanita di pasar modal masih dikisaran 15 hingga 20%. Hal itu terjadi karena bisnis properti dan investasi dinilai masih terlalu ‘keras’ untuk dijalani oleh wanita.

Namun, pendapat itu tak berlaku bagi Nathalia Sunaidi, seorang ahli hipnoterapi yang kini juga menjadi pengusaha properti. Ia merupakan salah seorang dari sedikit wanita yang berani untuk terjun dalam bisnis properti. Wanita kelahiran Jakarta, 5 Januari 1981 ini meyakini bahwa sudah seharusnya kaumnya sudah ‘melek’ investasi.

“Jika Anda membahas investasi kepada wanita Indonesia, mereka akan bilang, kurang paham dan ingin menanyakan pendapat suaminya terlebih dahulu. Sebenarnya gender bukanlah alasan bagi wanita tidak berinvestasi”, ujar Nathalia.

Menurutnya, wanita yang telah berinvestasi di properti sudah paham betapa pentingnya hal itu di masa depan, bagi dirinya dan keluarga. “Mereka bisa dikategorikan para wanita yang cerdas dan melek finansial. Ayo para wanita, mulai investasi properti sekarang juga”, ajak Nathalia.

Awalnya, ia menemukan begitu rumit mencari investasi yang tepat. Akan tetapi begitu mengenal bisnis properti, dirinya langsung ‘jatuh cinta’ karena dinilai sangat sederhana dan sesuai dengan jiwa wanitanya yang tak mau rumit.

Melalui Rotterdam Properti dan Samara Dana Properti, perusahaan yang ia rintis tiga tahun belakangan ini, Nathalia telah berhasil merampungkan delapan proyek rumah tinggal kelas menengah di Jabodetabek dan satu proyek di Tegal. Bahkan, langkah bisnis propertinya hingga menjejak di Pulau Bali dengan mengembangkan projek apartemen dan kondotel Benoa Bay Sand.

Ibu dua orang anak ini mengatakan terjun dalam bisnis properti merupakan sebuah kebanggaan tersendiri untuknya. Nathalia bercerita banyak orang yang kagum dengan dirinya yang berprofesi sebagai developer properti, namun bukan hal itu yang ia tuju.

“Saya menemukan bisns ini bisa menjadi sarana perbuatan baik sekaligus membuat kaya raya.
Bisnis ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru. dapat menghidupi warung-warung yang dagangannya dibeli oleh para pekerja. Selain itu,toko bangunan pun ikut merasakan, karena bahan materialnya dibeli oleh kontraktor”, ungkap Nathalia.

Ia menjelaskan, bisnis properti adalah lokomotif perekonomian yang bisa mengangkat sektor-sektor bisnis lain. Menurut riset Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, properti menunjang lebih dari 170 industri yang menjadi gerbong dari bisnis properti.

“Dengan menjadi developer properti, anda akan membawa manfaat bagi banyak orang, bagi negara serta lingkungan sekitar proyek”, ujar Nathalia Sunaidi menutup perbincangan.(Properti Terbaru)

Posting Komentar untuk "Nathalia Sunaidi, Mendobrak Tradisi Dunia Properti"