Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah dahsyatnya siksa di alam kubur


Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa 'bin Aazib ra berkata: "Kami bersama Nabi Muhammad saw keluar mengirim jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad saw duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad saw mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda:  

"Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksa kubur.".  

Nabi Muhammad saw mengulang sebanyak 3 kali. 

"Lalu Nabi Muhammad saw bersabda :  


"Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari surga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil : "Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya."  

Nabi Muhammad saw bersabda lagi:  

"Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan tetesan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum diatasbumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya:  

"Roh siapakah yang harum ini?"  

Dijawab: "Roh fulan bin fulan sehingga sampai kelangit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dikirim oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas sampai sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman: 
"Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan didalamnya Aku kembalikan dan darinya pula akan Aku keluarkan pada saatnya. "Maka  kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk 


bertanya:" Siapa Tuhanmu? 

"Maka dijawab: Allah Tuhanku. 

Lalu ditanya: "Apakah agamamu?"  

Maka dijawab: "Agamaku Islam"  

Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutus ditengahtengah kamu?"  

Dijawab: "Dia utusan Allah".  

Lalu ditanya: "Bagaimana kamu tahu itu?"  

Maka dijawab: "Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya"  

Maka terdengar suara: "Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari surga serta pakaian surga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, sehingga mendapatkan bau surga dan udara surga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata . 

"Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil 

berkata:" Terimalah kabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu. 

"Lalu bertanya:" Siapa kau? 

"Jawabnya:" Saya amalmu yang baik. 

"Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat sehingga segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan kawanku. 

"Nabi Muhammad saw 

bersabda:" Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan memenuhi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata:  

"Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah."  

Maka tersebar disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya:  

"Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?"  

Dijawab: "Roh fulan bin fulan." dengan sebutan yang sangat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak terbuka untuknya.  

Kemudian Nabi Muhammad saw membaca ayat:  

"Laa tufattahu lahum abwabus samaa'i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath." (Yang Artinya) "Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk surga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum." Kemudian diperintahkan:  

"Tulislah orang itu dalam sijjin." Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu saja sebagaimana ayat  

"Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama'i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq. "(Artinya)" Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar elang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam. 

"Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didalam kubur, lalu didatangi oleh dua malaikat yang mendudukkannya lalu 

bertanya: "" Siapa Tuhanmu? 

"Maka dijawab:" Saya tidak tahu ".  

Lalu ditanya:" Apakah agamamu? 

"Maka dijawab:" Saya tidak tahu 

"Ditanya lagi:" Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu? 

"Dijawab:" Saya tidak tahu ".  

Lalu ditanya:" Bagaimana kamu tahu itu? 

"Maka dijawab:" Saya tidak tahu 

"Maka terdengar suara seruan dari langit:" Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas udara neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rusak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata:  

"Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu. 

"Lalu ia bertanya:" Siapakah kau? 

"Jawabnya:" Aku amalmu yang jelek. 

"Lalu ia berkata:" Ya Tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat. 

"Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah ra berkata:  

"Nabi Muhammad saw bersabda:" Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutra yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut dalam adonan sambil disebut:  

"Ya ayyatuhannafsul MUth ma'innatur ji'i ila robbiki rodhiyatan Mardhiyah. "(Artinya)" Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah. "Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutra dan dibawa keilliyyin.  

Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya:  

"Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin."  

Alfaqih Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar ra berkata:  

"Seorang mukmin jika ditempatkan dikubur maka diperluas kuburnya itu sampai 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutra, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah swt memberinya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang waktu tidurnya dan belum puas.  

Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa yaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya , sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang. 

"Abu-Laits berkata:" Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat yaitu :  

1. Menjaga shalat lima waktu  
2. Banyak bersedekah  
3. Banyak membaca al-quran  
4. Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal'aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)  

Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan adalah:  

1. Dusta  
2. Kianat  
3. Adu-adu  
4. Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad saw pernah bersabda:  

"Bersih-bersihlah kamu dari kencing, sebab umumnya siksa kubur itu karena kencing. (Yakni harus dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)  

Nabi Muhammad saw bersabda:  

"Innallahha ta'ala kariha lakum ARBA'A: Al'abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira'ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri.  
(Yang berarti)  
Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat,  

main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau),  dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur. 

"Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur 

berkata:" Kamu jangan tertipu karena tenangnya dan diamnya kuburkubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu karena ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeda antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kuburan sebelum masuk kedalamnya. 

"Sufyan Atstsauri 

berkata:" Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun surga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka. 

"Ali bin Abi Thalib ra berkata dalam 

khutbahnya:" Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubunubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan aman dan segerasegera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur, ingatlah bahwa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun surga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu setiap hari berkata- kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat. "Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih buruk, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah swt yang sangat buruk dan mengerikan.  

Ingatlah bahwa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah swt disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: "Dan disamping itu ada surga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orangorang yang takwa. Semoga Allah melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna'iem (surga yang serba kenikmatan).  

Usaid bin Abdirrahman berkata:  

"Saya telah mendapat keterangan bahwa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata:" Segerakan aku. ", dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: "Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu." Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: "Kembalikan aku." dan bila ditempatkan didalam lahadnya, bumi berkata: "Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu."  

Usman bin Affan ra ketika berhenti diatas kuburan, ia menangis, maka ditegur: "Engkau jika menyebut surga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis karena kubur? 

"Jawabnya:" Nabi Muhammad saw pernah bersabda:  

"Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba'dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba'dahu asyaddu minhu."  

(Artinya) " Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat dari itu. 

"Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli 

berkata:" Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas ra , tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: "Kami rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala kebutuhannya, dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan sekarang kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu? 

"Jawab Ibnu Abbas ra:  

"Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur sajan demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya."  

Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu makam yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada istrinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya? Jawab isterinya: "Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekedar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkaitangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu."  

Abul-Laits berkata:  

"Berita ini menunjukkan bahwa kianat itu salah satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat. 

"Ada keterangan bahwa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:  

1. Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku. 
2. Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan   dimakan ulat didalam perutku. 
3. Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku. 4. Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku. 5. Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku. 

Amr bin Dinar berkata: 

“Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan dihujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia teringat pada kantongan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan kantongannya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: 

“Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini.” Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya: 

“Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?” 

Ibunya berkata: “Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?” Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu domba antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier. 

Alabarra’ bin Aazib r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w bersabda: 

“Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah: 

Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah 

(Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah) Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa iaitu: 

1. Ketika melihat Malakulmaut 
2. Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier 
3. Ketika menghadapi hisab dihari kiamat 

Dan ketetapan ketika melihat Malaikulmaut dalam tiga hal iaitu: 

1. Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam 

2. Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat 

3. Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga. 

Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara iaitu: 

1. Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar 

2. Mudah dan ringan hisabnya 

3. Diampunkan segala dosanya 

Ada juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam empat masa iaitu: 

1. Ketika mati 
2. Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut 
3. Ketika hisab 
4. Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan kecepatan kilat Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya, maka ulama telah membicarakannya dalam berbagai pendapat. 

Sebahagiannya berkata pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad dan disaat itu roh masuk kedalam jasad hanya sampai didada. 

Ada pendapat berkata bahawa rohnyanya diantara jasad dan kafan dan sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa menanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka bila ada orang menolak adanya soal Mungkar Nakier dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan iaitu: 

1. Mereka berkata: “Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam.” 

2. atau mereka berkata: “Tidak ada dalil yang menguatkan.” Pendapat pertama bahawa ia tidak mungkin dalam akal kerana menyalahi kebiasaa tabiat alam. 

Pendapat ini bererti menidakkan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiatnya mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s., demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam. Jika ia berkata: “Tidak ada dalil.”, maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mau terima. Firman Allah s.w.t. yang berbunyi:

“Wa man a’rodho an dzikri fa inna lahu ma’i syatan dhanka wanah syuruhu yaumal qiyaamati a’ma. 

(Yang bermaksud) “Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranKu) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur).” 

Demikian pula ayat: 

“Yu tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti filhayatiddunia wafil akhirati. (Yang bermaksud) 

“Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin dengan khalimah yang teguh didunia dan diakhirat.” 

Abu-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Saad bin Almusayyab dari Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: 

“Jika seorang mukmin telah masuk kedalam kubur, maka didatangi oleh dua Malaikat yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan menanyainya, sedang ia mendengar suara derap sandal sepatu mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh kedua Malaikat itu: 

Siapa Tuhanmu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab: Allah tuhanku, dan agamaku Islam dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w. 

Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam khalimah itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah ertinya Allah menetapkan mereka dalam khalimah hak. 

Adapun orang kafir zalim maka Allah menyesatkan mereka dengan tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka langsung dipukul sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang dialam kecuali manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pingsan) 

Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: 

Nabi Muhammad s.a.w bersabda kepada Umar r.a : “Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malikat yang akan mengujimu didalam kubur iaitu Mungkar Nakier hitam keduanya kebiru-biruan siungkeduanya mengguriskan bumi, sedang rambut keudanya sampai ketanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar?” 

Umar bertanya: “Ya Rasullullah, apakah ketika itu aku cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini?” 

Nabi Muhammad s.a.w menjawab: “Ya.” 

Umar berkata: “jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah s.w.t.. 

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq.” 

Abul-Laits berkata: 

“saya telah diberitahu oleh Abul- Qasim bin Abdurrahman bin Muhammad Asysyabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: 

“Tiada seorang yang mati melainkan ia mendengkur yang didengari oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pingsan, dan bila dihantar kekubur, maka jika solih (baik) berkata: “Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan, nescaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata: “Jangan keburu, andaikata kamu mengtahui apa yang didepan aku daripada bahaya, nescaya kamu tidak akan keburu. Kemudian jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu datang dari arah kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku, kerana ia pernah sedekah kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut saat seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur, lalu ia bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu? Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad s.a.w? Maka dijawab: Saya bersaksikan bahawa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat: Engkau hidup sebagai seorang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur kerana Nabi Muhammad s.a.w juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur.” 

A’isyah r.a. berkata: “Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yyahudi, minta-minta dan sesudah saya beri ia berkata: “Semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w maka Nabi Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku bahawa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung kepada Allah s.w.t. dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia masih hidup maka Allah s.w.t. telah memudahkan baginya segala amal soleh. Sebaliknya bila ia telah masuk kedalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan, sehingga ia sangat menyesal sematamata, kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orangorang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat, berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika didunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup menghambur-hamburkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata. 

Saudaraku jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab ia sebagai pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, kerana itu rajin-rajinlah kau mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat itu ia berharga, maka kau tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon semoga Allah s.w.t. memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saat keperluan dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal sehingga ingin kembali kedunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Allah s.w.t. memudahkan atas kami sakaratulmaut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat.



Posting Komentar untuk "Kisah dahsyatnya siksa di alam kubur "